Senin, 04 April 2011

Struktur Produksi

BAB IV

STRUKTUR PRODUKSI

Nama : Setivayana
NPM : 28210034

A. Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah pendapatan yang diterima oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang. Pendapatan Nasional merupakan salah satu indikator berhasil atau tidaknya perekonomian suatu negara.
Dilihat dari segi kegiatan ekonomi negara, pengertian pendapatan nasional adalah sebagai berikut.

* Pendekatan atau Metode Produksi

Dalam metode ini, cara yang dilakukan adalah menjumlahkan seluruh pengeluaran dari berbagai pembelian dalam masyarakat, yang perlu diperhatikan adalah pengeluaran yang dihitung bukanlah nilai dari setiap transaksi barang jadi, dengan maksud perhitungan ganda.

Pengeluaran yang dimaksud berasal dari empat sektor yaitu sebagai berikut :
a. Sektor rumah tangga ( C )
b. Sektor produsen atau pengusaha ( I )
c. Sektor rumah tangga pemerintah ( G )
d. Sektor luar negeri atau ekspor bersih ( X-M )
Pendapatan nasional yang dihasilkan dari metode ini adalah Produk Nasional Bruto atau Gross National Product.
Jika dirumuskan sebagai berikut :

Y= C + I + G + ( X-M )

Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
C = Consumption ( pengeluaran konsumen )
I  = Investasi ( pengeluaran penguasa )
G = Government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X-M = Ekspor neto ( pengeluaran perdagangan dalam negeri )

Pendapatan nasional yang dihasilkan dari metode ini adalah Produk Nasional Bruto atau Gross Nasional Product.

Konsep - konsep yang terdapat pada pendapatan nasional antara lain sebagai berikut :

1. Gross Domestic Product ( GDP ) atau Product Domestic Bruto

GDP adalah semua barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam jangka waktu tertentu dalam kurun waktu satu tahun, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang lain dari perusahaan asing di dalam Negeri.
Jika dirinci komposisi GDP adalah sebagai berikut :
a. Sektor Primer      : Pertanian dan Pertambangan
b. Sektor Sekunder : Industri dan Konstruksi
c. Sektor Tersier     : Perbankan, perdagangan dan perhubungan

2. Gross National Product ( GNP ) atau Produk Nasional Bruto

GNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara dari suatu negara dalam suatu periode tertentu. GNP dinilai berdasarkan harga pasar yang berlaku. Barang-barang dan jasa yang dihitung dalam GNP adalah semua barang dan jasa akhir atau semua nilai tambah yang dihasilkan oleh warga negara dalam suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Barang-barang dan jasa akhir adalah barang dan jasa yang dikonsumsi terakhir dengan kata lain yang dikonsumsi oleh konsumen akhir.
Jika dirumuskan sebagai berikut :

GNP = GDP - pendapatan Neto terhadap luar negeri

3. Net National Product ( NNP ) atau Produk Nasional Neto

NNP adalah nilai pasar semua benda dan jasa yang dihasilkan dalam jangka waktu satu tahun dikurangi dengan penyusutan-penyusutan untuk mengganti barang-barang modal ( depreciation ). Istilah umum yang sering dipakai untuk NNP adalah National Product ( Produk Nasional ).
Secara matematis rumus untuk menghitung produk nasional neto adalah sebagai berikut :

NNP = GNP - ( depreciation + replacement )

4. Net National Income ( NNI ) atau Pendapatan Nasional Neto

Terjadi apabila NNP dikurangi dengan pajak-pajak tidak langsung maka akan di dapatkan hasil yang dinamakan Net National Income ( NNI ). Secara matematis, rumus untuk menghitung pendapatan nasional neto adalah sebagai berikut :

NNI = NNP - pajak tidak langsung

National Income atau Pendapatan Nasional dapat ditinjau dari dua sudut yaitu sebagai berikut :
a. Sudut Pendapatan
National Income dipandang dari sudut pendapatan ialah jumlah dari semua pendapatan yang diterima oleh semua pihak faktor produksi yaitu upah + bunga neto dari modal + sewa + keuntungan badan usaha + unicorporated interpries.
b. Sudut Produksi
National Income dipandang dari sudut produksi ialah jumlah nilai bersih dari semua barang dan jasa yang dihasilkan dalam jangka waktu satu tahun yang dimulai menurut harga pasar yang berlaku.

5.Personal Income ( PI ) atau Pendapatan Perseorangan

PI adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat. Untuk mencari besarnya Personal Income dapat dilihat dari dua segi yaitu :

a. Segi teknis Perhitungan Pendapatan

Personal Income adalah NNI dikurangi dengan laba ditahan, pajak perseorangan, iuran jaminan sosial, dan ditambah transfer payment ( bantuan, sumbangan, beasiswa, atau subsidi ). Jika dirumuskan adalah sbb :

PI = ( NNI + transfer payment + dividen ) - ( keuntungan perusahaan + sumbangan subsidi )

b. Segi produk yang dihasilkan
- Pendapatan asli adalah pendapatan yang diterima oleh setiap orang yang langsung turut serta dalam produksi barang - barang.
Pendapatan turunan atau pendapatan sekunder ialah pendapatan dari golongan penduduk lainnya yang tidak langsung turut dalam produksi barang.

6. Pendapatan yang Baru Diterima dan Pendapatan yang Siap Dibelanjakan

Dari pendapatan ini seseorang harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar pajak perseorangan yang sifatnya langsung. Setelah pendapatan perseorangan dikurangi dengan pajak tersebut maka akan di peroleh pendapatan yang siap untuk di belanjakan. Secara matematis rumus untuk menghitung pendapatan yang siap di belanjakan adalah :

 DI = PI - pajak langsung ------> Tabungan ( S ) = DI - konsumsi

B. Kemiskinan

Kemiskinan adalah manifestasi dari keadaan kekurangan dan keterbelakangan masyarakat. Di Indonesia batas garis kemiskinan yang di tetapkan oleh Badan Pusat Statistik ( BPS ) yang mengacu kepada kebutuhan  minimum 2100 kilo kalori perkapita per hari, ditambah kebutuhan minimum non makanan yang merupakan kebutuhan dasar seseorang yang meliputi sandang, pangan, papan, sekolah, transportasi dan lain-lain.

Macam-macam kemiskinan adalah sebagai berikut :

a. Kemiskinan Mutlah ( absolute ) yaitu kemiskinan yang di sebabkan karena tingkat pendapatannya tidak dapat menutup kebutuhan hidup minimum.
b. Kemiskinan relatif yaitu kemiskinan yang lebih banyak di tentukan oleh keadaan lingkungan sekitarnya.
c. Kemiskinan Struktural yaitu kemiskinan yang disebabkan karena  adanya ketimpangan dalam struktur ekonomi suatu negara.
d. Kemiskinan sosial budaya yaitu kemiskinan yang dikaitkan dengan nilai-nilai budaya masyarakat.

Program penanggulangan kemiskinan yang langsung diarahkan kepada penduduk miskin antara lain sebagai berikut :

a. Penyediaan kebutuhan pokok untuk keluarga miskin.
b. Pengembangan sistem jaringan sosial.
c. Pengembangan budaya masyarakat miskin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar